Selasa, 26 Maret 2024

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

 

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 


PROFILE UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan. Didirikan pada tahun 1954, UMI telah menjadi salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia. Dengan akreditasi A, UMI menyediakan beragam program studi di berbagai bidang ilmu, termasuk kedokteran, teknik, ekonomi, dan agama.

Kelahiran UMI berawal dari keprihatinan dan kegelisahan para tokoh masyarakat, alim ulama dan para raja di Sulawesi, khususnya di Makassar, karena belum adanya perguruan tinggi Islam ketika itu, sedang penduduknya mayoritas muslim. Melihat kenyataan tersebut, dan disadari oleh para tokoh masyarakat dan ulama di Makassar, bahwa jika kondisi itu dibiarkan maka anak bangsa yang ada di wilayah ini (Sulawesi) akan ketinggalan jauh dibidang pendidikan, di banding dengan daerah-daerah lain, sementara potensi tenaga pengajar di Makassar cukup memadai untuk membuka perguruan tinggi.

Akhirnya pada pertengahan tahun 1952, ide untuk mendirikan perguruan tinggi Islam sudah mulai bergulir, beberapa tokoh masyarakat menghubungi para raja di daerah ini, seperti H. Andi Mappanyukki (Raja Bone), H. Andi Jemma (Raja Luwu) Andi Ijo Karaeng Lalolang (Raja Gowa) dan Pajonga Karaeng Polongbangkeng (orang terkemuka di daerah Polongbangkeng), Disamping itu rencana tersebut juga disampaikan kepada Gubernur Sulawesi dan Walikota Makassar, ternyata gagasan itu disambut baik dan para raja dan pemerintah siap untuk membantu mewujudkan cita-cita luhur tersebut.

Rektor Universitas Muslim Indonesia dari masa ke masa adalah :

 

1. Prof. Mukhtar Lintang (Presidium) [1954 – 1958]

2. Prof. Abd. Rahman Syihab [1959 – 1965]

3. Latunrung [1965 – 1967]

4. Ahmad Dara Syahruddin [1967 – 1970]

5. H. Ridwan Saleh Mattayang, SH [1971 – 1976]

6. H. M. Hijaz Yunus, SH [1976 – 1984]

7. Prof. Dr. H. Abdurahman A. Basalamah, SE, M.Si [1984 – 1994]

8. H. M. Mokhtar Noer Jaya, SE, M.Si [1994 – 1998]

9. Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE, M.Si [1998 – 2003]

10. Prof. Dr. H. M. Nasir Hamzah, SE, M.Si [2003 – 2010]

11. Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA [2010 – 2018]

12. Prof. Dr. H. Basri Modding, SE.,M.Si [2018 – 2023]

13. Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH.,MH. [2023-sekarang]


Visi

  1. Visi Pendidikan dan Dakwah :
    Menjadikan lembaga-lembaga pendidikan dan dakwah dilingkungan YWUMI sebagai lembaga yang melahirkan generasi bangsa dan umat Islam yang memiliki akhlaq mulia, profesional, dan berwawasan Islam dalam disiplin-disiplin ilmu yang seluas-luasnya.
  2. Visi Usaha dan Dakwah :
    Menjadikan lembaga usaha dan dakwah dalam lingkup YWUMI sebagai unit bisnis terkemuka, yang dikelola berdasarkan prinsip syariah, untuk melayani kebutuhan masyarakat pada umumnya, dan umat Islam pada khususnya secara efektif, efisien, halal dan menguntungkan kedua belah pihak.
  3. Visi Kesehatan dan Dakwah :
    Menjadikan Rumah Sakit yang unggul dan terdepan dalam penyelenggaraan kesehatan dan pendidikan untuk menghasilkan pelayanan kesehatan masyarakat dan lulusan dokter yang bermoral, berwawasan dan berkemampuan IPTEKS dan IMTAQ, memiliki semangat sosial dan kemandirian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung pembangunan nasional dan daerah.

 

Misi

  1. Misi Pendidikan dan Dakwah :
    Melahirkan keluaran yang berilmu amaliah, beramal ilmiah, berakhlaqul karimah, kreatif, inovatif, transformatif, dan memiliki kecerdasan qur’aniah.
    Melahirkan keluaran yang memiliki kapasitas dan kualitas yang relevan dengan tuntutan pasar kerja.
    Menjadikan civitas akademika menjadi insan pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya islami yang berbasiskan iman dan taqwa serta mengharapkan ridho Allah SWT.
    Memperjuangkan kepentingan umat Islam, baik nasional maupun global, terutama dalam menghadapi transisi tata-nilai dan budaya, agar umat Islam dan cendekiawannya terposisi sebagai khaerah ummah.
  2. Misi Usaha dan Dakwah :
    Menciptakan pola pengelolaan unit bisnis yang ada secara efektif, efisien, produktif, mampu memberi profit dan berbasis syariah.
    Menciptakan sistem administrasi dan pencatatan kegiatan usaha bisnis yang memenuhi prinsip akuntabilitas, penuh rasa amanah, berkehormatan, berkebajikan dan islami.
    Menciptakan jaringan sistem informasi bisnis yang terpadu diantara unit-unit organisasi dilingkungan YWUMI dan jaringan bisnis yang ada dan relevan.
    Menciptakan SDM pengelola usaha bisnis yang profesional dan berakhlakulqarimah dalam mengemban amanah yang dipercayakan.
  3. Misi Kesehatan dan Dakwah :
    Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan dakwah yang mendukung pembangunan nasional dan daerah.
    Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan yang selaras dengan falsafah pendidikan YW-UMI.
    Membina kehidupan yang sehat, serta mengembangkan dan melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora, dengan mengoptimalkan pendayagunaan sumberdaya yang ada.



Fakultas & Jurusan

Fakultas Teknik

  • Teknik Sipil
  • Teknik Mesin
  • Teknik Elektronik
  • Teknik Arsitektur

Fakultas Kedokteran

  • Ilmu Kedokteran
  • Profesi Dokter

Fakultas Kedokteran Gigi

  • Ilmu Kedokteran Gigi
  • Profesi Dokter Gigi

Fakultas Pertanian

  • Ilmu Tanah
  • Budidaya Tanaman
  • Sosial Pertanian

Fakultas Perikanan & Kelautan

  • Budidaya Perairan
  • Sumberdaya Perikanan
  • Ilmu Kelautan

Fakultas Teknologi Industri

  • Teknik Industri
  • Teknik Kimia
  • Teknik Pertambangan
  • Program Profesi Insinyur

Fakultas Ilmu Komputer

  • Teknik Informatika
  • Sistem Informasi

Fakultas Kesehatan Masyarakat

  • Kesehatan Masyarakat
  • Keperawatan
  • Kebidanan
  • Ners (pasca S1 Keperawatan)

Fakultas Farmasi

  • Farmasi
  • Profesi Apoteker

Fakultas Agama Islam

  • Dakwah
  • Syari'ah
  • Tarbiyah

Fakultas Ekonomi

  • Ekonomi dan Studi Pembangunan
  • Manajemen
  • Akuntansi

Fakultas hukum

  • Ilmu Hukum

Fakultas Sastra

  • Sastra Inggris
  • Sastra Indonesia
  • Sastra Arab
  • Ilmu Komunikasi
  • Pendidikan Bahasa Inggris
  • Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
  • Akademi Bahasa Asing

Program Pasca Sarjana

  • Magister Manajemen
  • Magister Ilmu Hukum
  • Magister Pengkajian Islam
  • Magister Akuntansi
  • Magister Ilmu Ekonomi
  • Magister Manajemen Persisir dan Teknologi Kelautan
  • Magister Teknik Kimia
  • Magister Teknik Mesin
  • Magister Teknik Sipil
  • Magister Agroteknologi
  • Magister Kesehatan Masyarakat
  • Doktor Ilmu Hukum
  • Doktor Manajemen
  • Doktor Manajemen Pendidikan Islam
  • Doktor Ilmu Perikanan



Alamat Kampus


Kampus I

Luas areal 11.200 m2 terletak di Jl. Padjonga dg. Ngalle No. 27 (ex. Jalan kakaktua) Makassar, disamping sebagai lokasi SMP, SMA, dan SMK UMI, juga di tempati Fakultas Kedokteran Gigi UMI serta Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Universitas Muslim Indonesia (RSIGM UMI).

Kampus II

Terletak di Jl. Urip Sumoharjo Km 5 dengan luas areal 140.200 m2. Pada areal kampus dua ini telah tersedia 22 gedung, 10 gedung di antaranya berlantai 4. Kampus ini menjadi pusat kegiatan pendidikan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yang dilengkapi sarana gedung perkuliahan, pusat laboratorium, gedung serbaguna, pasilitas olahraga, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Mesjid yang megah.

Kampus III

Merupakan gedung perkuliahan Program Pasca Sarjana (S.2 dan S.3). Gedung ini berlantai 4 full AC terletak di Jl. Urip Sumoharjo Km 4 Makassar.

Kampus IV

Di Jl. Perintis Kemerdekaan Km 20 Makassar ke arah Utara di tempati sebagai pusat-pusat kajian Ilmu-Ilmu Islam. Dalam kampus seluas 7000 m2 ini terdapat asrama dan gedung pertemuan mahasiswa.

Kampus V

Terletak di Daerah Padang Lampe, Kabupaten Pangkajene Kepulauan dengan luas areal 292.300 m2. Sarana yang tersedia berupa gedung serba guna, asrama mahasiswa, Masjid dan fasilitas olahraga. Kampus ini menjadi pusat pengembangan dan pencerdasan Kalbu bagi mahasiswa dan civitas akademika UMI.

Kampus VI

Terletak di Jl. Pampang belakang Kampus II UMI, sebagai Asrama Mahasiswi UMI dalam bentuk Rumah Susun sewa Mahasiswa (RUSUNAWA).



KLIK DISINI UNTUK MELIHAT VIDEO UMI



Sarana & Prasarana


Universitas Muslim Indonesia memiliki berbagai sarana dan prasarana yang cukup lengkap demi menjamin kualitas pendidikan di kampus ini. Dengan sarana dan prasarana yang lengkap diharapkan nantinya mahasiswa dapat belajar dengan maksimal sehingga apa yang dipelajarinya bisa diterapkan dalam kehidupan nantinya. Berikut ini berbagai sarana dan prasarana yang adai di kampus UMI Makassar.

1. Ruang Kuliah 

UMI menyediakan berbagai fasilitas kampus yang memadai seperti adanya laboratoirum kimia dan bahasa, gedung auditorium, gedung unit kegiatan mahasiswa, full AC dan free wifi, lingkungan belajar yang asri, dan lainnya. Fasilitas-fasilitas kampus tersebut dibuat untuk menujang kegiatan belajar mengajar para mahasiswa nantinya di kampus ini.

2. Fasilitas Ruang Kuliah

Universitas Muslim Indonesia memiliki 13 Fakultas dengan 56 Program Studi, dan satu Program Pascasarjana. Fakultas tersebut antara lain: Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, Fakultas Agama Islam, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Perikanan dan Kelautan

3. Transportasi 

Kampus UMI juga menyediakan Mobil Klinik yang di gunakan untuk praktek lapangan untuk menunjang pembelajaran yang lebih efisien.


Mobil Klinik


Ruang Kuliah


Ruang Unit Production House


Cabin Campus Canteen







Senin, 12 Februari 2024

Manfaat literasi digital


  Dilansir dari Manfaat Literasi Digital Bagi Masyarakat dan Sektor Pendidikan Pada Saat Pandemi Covid-19 (2020) karya Eti Sumiati dan Wijonarko, literasi digital telah membawa banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Manfaat tersebut di antaranya:

1. Kegiatan mencari dan memahami informasi dapat menambah wawasan individu.                        

2. Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami   informasi.

    Menambah penguasaan ‘kosa kata’ individu, dari berbagai informasi yang dibaca.

3. Meningkatkan kemampuan verbal individu. Literasi digital dapat meningkatkan daya   fokus serta konsentrasi individu.

4. Menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis       informasi.

 

Tantangan literasi digital

 

Literasi digital setidaknya memiliki dua tantangan yang harus dihadapi. Tantangan ini bisa diatasi dengan menerapkan literasi digital dalam setiap penggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Berikut penjelasannya:

 

  • Arus informasi yang banyak

Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus informasi yang banyak. Artinya masyarakat terlalu banyak menerima informasi di saat yang bersamaan. Dalam hal inilah literasi digital berperan, yakni untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat.

 

  • Konten negatif

Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital. Contohnya konten pornografi, isu SARA dan lainnya. Kemampuan individu dalam mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermafaat serta mana konten negatif.



Sumber: https://perpusda.maltengkab.go.id/literasi-digital-pengertian-prinsip-manfaat-tantangan-dan-contoh-

4 Pilar Literasi Digital dan Urgensi Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

 


4 Pilar Literasi Digital dan Urgensi Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

sman15tanjabbarat.sch.id, TEBING TINGGI, 8/11/2023. Guru adalah perawi sejarah masa depan Indonesia. Peran guru sama pentingnya dengan pejabat yang menggerakan roda pemerintahan di Indonesia saat ini.

Kualitas suatu bangsa salah satunya diukur oleh kualitas pendidikan pada suatu negara tersebut.

Pentingnya para guru memahami terkait perannya dalam mendukung salah satu kebijakan pemerintah yang sedang menggalakan konsep Merdeka Belajar.

Konsep yang diberi nama Merdeka Belajar ini diyakini menjadi solusi untuk reformasi sistem pendidikan Indonesia. Melalui Merdeka Belajar, siswa diharapkan menjadi seseorang yang mandiri, berani, pintar bersosialisasi, sopan, beradab, dan berkompetensi.

Merdeka Belajar, Guru Penggerak, Indonesia Maju

Peningkatan kualitas siswa tentunya diiringi peningkatan kualitas tenaga pendidik. Sesuai dengan motto Merdeka Belajar yang digunakan yaitu ‘Merdeka Belajar, Guru Penggerak’, konsep ini juga menuntut inisiatif guru sebagai tangan pertama pemberi materi dan contoh bagi murid.

Saat ini peran teknologi digital menjadi tuntutan di segala aspek kehidupan. Tanpa terkecuali di dunia pendidikan.

Teknologi pada dasarnya perannya membantu” itulah pesan singkat yang disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim dalam wawancaranya di talk show salah satu stasiun televisi.

Untuk mendukung transformasi tersebut setidaknya dibutuhkan penguatan literasi digital dalam guru beradaptasi perubahan global ini. Terdapat empat pilar yang membentuk kerangka kerja tersebut kemampuan penggunaan layanan digital (digital skills), beretika dalam ruang digital (digital ethics), keamanan digital (digital safety), dan membangun budaya digital (digital culture).

Berikut penjelasan terkait kebutuhan literasi digital yang harus dikuasai guru di era digital saat ini:

1. Digital Skills

Kemampuan tenaga pendidik untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaan dengan memanfaatkan perangkat digital seperti membuat modul ajar menggunakan aplikasi Canva, membuat video belajar dengan aplikasi Capcut, dan menginput penilaian di platform penilaian e-raport.

Tentunya masih banyak beragam pemanfaatan digital lainnya yang membantu tugas guru agar lebih efektif dan efisien.

Dengan keahlian pemanfaatan teknologi digital nantinya para tenaga pendidik akan mempermudah pekerjaan yang awalnya rumit, mempercepat proses pekerjaan, dan efisiensi biaya dan waktu.

Generasi muda saat ini haus akan konten. Seakan berharap bahwa perlu influencer datang dari Guru. Saat ini peran guru bukan hanya mengajar namun dituntut menghadirkan hal kreatif layak seorang content creator atau bahkan Youtuber.

Penguasaan beberapa platform digital akan sangat membantu dalam guru berkreasi dan berinovasi dalam menjalakan kegiatan belajar-mengajar di era baru.

2. Digital Culture

Budaya bermedia digital atau beradaptasi dengan perkembangan digital. Seperti apa yang dikatakan mas menteri Nadiem Makarim bahwa teknologi itu perannya membantu, tentunya dengan perlahan mengadopsi aktifitas digital akan menghadirkan efisiensi kegiatan aktivitas sekolah.

Diperlukan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal dalam kehidupan sehari-hari dalam adaptasi digital..

Contoh sederhana dan mudah dalam kegiatan digital culture satuan pendidikan:

  1. Absensi digital sehingga perhitungan dan rekapitulasi lebih mudah
  2. Chating grup dengan aplikasi pesan instant. Wali kelas membuat group whatsapp merupakan salah satu digital culture yang mudah diterapkan dan memiliki hasil yang efisien dalam kordinasi kebutuhan di sekolah.
  3. Broadcast Pengumuman juga dengan mudah diterapkan dalam lingkungan sekolah. Selain bisa menggunakan aplikasi chatting seperti Whatsapp. Sekolah juga bisa membuat fanpage Facebook sekolah.
  4. Untuk menyasar seluruh user sekolah seperti guru, siswa, dan orang tua Pijar Sekolah memiliki fitur pengumuman semua user. Operator bisa membuat broadcast pengumuman dengan malampirkan media apapun dan nantinya diterima oleh guru, siswa, dan orang tua.
  5. Input Penilaian juga bisa bisa dilakukan dengan mudah. Tujuannya adalah pengarsipan dan reporting untuk memudahkan pengajar yang nantinya bisa digunakan perhitungan nilai program semester (prosem).

    Apalagi pengajar me nggunakan fitur yang dapat mengkalkulasi penilaian dari tugas, latihan soal, sumatif tengah semester (STS) pengganti PTS, dan sumatif akhir semester (SAS) penggangti PAS pada kurikulum merdeka. 

Tentunya masih banyak lagi jenis penerapan sederhana dan mudah digital culture di dalam satuan pendidikan.

3. Digital Ethics

Bijak bermedia sosial dan memahami penggunaan layanan digital. Diperlukan kemampuan dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.

6 hal yang perlu dijaga dalam bermedia sosial.

  1. Jaga informasi yang bersifat pribadi.
  2. Jaga etika berkomunikasi.
  3. Jaga kebijakan memilih teman medsos.
  4. Jaga kebijakan dalam memposting.
  5. Jaga karya seseorang dengan melampirkan sumber postingan.
  6. Jaga kewaspadaan jangan mudah tergiur

4. Digital Safety

Identitas digital user digital (guru dan siswa)  merupakan privasi yang sama pentingnya dengan data pribadi secara konvensional. Konten yang guru buat juga merupakan sebuah karya yang memiliki nilai.

Diperlukan kemampuan setiap ekosistem sekolah termasuk guru dan siswa dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang, mengingatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Hal yang kecil perlu dilakukan dalam dunia pembelajaran digital adalah dengan mengubah password berkala akun-akun layanan digital Anda. Verifikasi dua langkah email pribadi Anda dengan nomor telpon dan email cadangan juga merupakan salah satu langkah mitigasi dari serangan cyber yang kita tidak dapat mengukur dampak sosial yang bisa terjadi.

Tentu masih banyak lagi hal yang perlu diperhatikan dalam pengamanan berselencar di ruang digital.


Sumber: https://www.sman15tanjabbarat.sch.id/read/116/4-pilar-literasi-digital-dan-urgensi-dalam-penerapan-kurikulum-merdeka#:~:text=Terdapat%20empat%20pilar%20yang%20membentuk,budaya%20digital%20(digital%20culture).

Pentingnya Literasi Digital bagi Masyarakat Indonesia di Era Digital


 Indonesia menduduki peringkat keempat pengguna internet terbanyak di dunia. Masyarakat Indonesia dituntut untuk memiliki kecerdasan bermedia. Oleh karena itu, diperlukan adanya kesadaran mengenai literasi dig

ital bagi masyarakat Indonesia saat ini dimana literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam penguasaan perangkat lunak dan internet serta kemampuan memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang didapat dari sumber digital dengan bijak, cerdas, cermat, dan penuh tanggung jawab.

Literasi digital penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai manfaat literasi digital bagi kehidupan, antara lain.

  1. Belajar menjadi lebih cepat sehingga dapat menghemat waktu
  2. Menambah wawasan pengetahuan seseorang dengan kegiatan mencari dan memahami suatu informasi
  3. Meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih berpikir kritis serta memahami informasi sehingga tidak mudah termakan dengan informasi palsu serta dapat membuat keputusan yang lebih baik dan aman
  4. Menambah penguasaan dan penggunaan kosa kata baru bagi seseorang ketika membaca suatu informasi
  5. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang
  6. Meningkatkan daya focus serta konsentrasi seseorang
  7. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam membaca, merangkai kalimat, dan menulis suatu informasi.

Namun, terdapat banyak tantangan maupun persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia karena kurangnya kesadaran akan literasi digital, seperti pornografi, cyberbullying, hoax, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena adanya berbagai akses internet seperti website, social media, dan lain sebagainya. Berbagai persoalan tersebut merupakan suatu bukti nyata bahwa perkembangan teknologi yang ada belum diimbangi dengan literasi digital. Dengan demikian, dibutuhkan penanganan dari pemerintah serta keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya menangani persoalan-persoalan tersebut. Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya literasi digital dapat dilakukan dimana saja, yaitu di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pemerintah sendiri telah menciptakan program Gerakan Literasi Nasional yang mencakup tiga lapisan masyarakat tersebut. Kini giliran masyarakat Indonesia untuk mendukung program tersebut dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh penerapan tersebut antara lain, mencari bahan pembelajaran dari sumber terpecaya di internet, menonton video atau film sesuai usia dari layanan streaming resmi, menggunakan media sosial untuk donasi, dan lain sebagainya.

Tanpa adanya kesadaran mengenai pentingnya literasi digital, masyarakat Indonesia akan mudah jatuh pada hal-hal buruk seperti hoax, pornografi, dan lain sebagainya yang masuk bersamaan dengan arus informasi yang tak terkendali. Kesadaran akan literasi digital akan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, dimana masyarakat Indonesia memiliki kemampuan untuk memilah konten mana saja yang baik untuk mengembangkan diri dan mana yang buruk untuk dihindari. Dengan demikian, sebagai masyarakat Indonesia, mari kita meningkatkan serta menerapkan literasi digital dalam kehidupan kita.





sumber : https://binus.ac.id/

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

  UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA  PROFILE UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar adalah sebuah perguruan t...